Review Buku : Feral, Pengendali Gagak (Jacob Grey)
Salah satu kemampuan yang sangat diinginkan manusia adalah mampu berbicara dan mengendalikan hewan. Dan apa jadinya jika kamu memiliki kemampuan tersebut? Bahagia, membantu kamu atau malah menyulitkan kamu?? Jawabannya hanya dapat dijawab oleh para Feral. Siapakah mereka?
Isi
Caw, anak laki-laki berusia 13 tahun harus menjalani hidup tanpa kasih sayang orang tua. Di kota Blackstone, ia harus bertahan hidup dengan mengais makanan-makanan sisa di tempat sampah. Walaupun demikian Caw memiliki mempunyai keistimewaan. Ia mampu berbicara dengan burung-burung gagak. Mereka yang mempunyai kemampuan tersebut disebut sebagai Feral. Gagak-gagak itu kemudian menjadi sahabatnya. Mereka adalah Milky, Screech dan Glum. Mereka adalah 3 ekor gagak yang setia menemani Caw kemanapun ia pergi. Setiap malam Caw selalu bermimpi atau yang ia pikir adalah kenangan masa lalunya, ketika usianya 5 tahun, orang tuanya melempar Caw dari jendela rumahnya lalu Caw ditangkap dan dibawa pergi oleh burung-burung gagak. Orangtua macam apa yang tega membuang anaknya begitu saja. Dan kenapa Caw bisa menjadi seorang Feral?
Mimpi itu terus berulang selama 8 tahun, hingga pada suatu malam mimpinya lebih panjang dari biasanya. Didalam mimpinya Caw melihat sosok pria mengenakan cincin dengan goresan berbentuk laba-laba diatasnya. Siapakah dia? Rasa penasaran Caw semakin menjadi-jadi ketika Milky, gagak putih buta yang selama ini tidak bisa berbicara tiba-tiba bisa mengatakan laba-laba. Dan pada saat yang bersamaan tiga narapidana lepas dari penjara serta adanya beberapa kasus pembunuhan.
Disaat itulah Caw bertemu dengan Lydia, anak kepala penjara yang ingin berteman dengan Caw. Bersama Lyidia, Caw berusaha memecahkan teka-teki laba-laba yang ada dalam mimpinya. Pencarian itu juga berhasil mengungkapkan fakta bahwa kota Blackstone dahulu pernah mengalami musim panas yang kelam. Apa yang sebenarnya terjadi saat itu? Banyak tantangan-tantangan yang harus mereka hadapi, bertaruh nyawa demi mencari jawaban siapa sosok pria dengan cincin laba-laba tersebut.
Tampilan Buku
Halaman sampul ini menampilkan sosok anak laki-laki dengan 3 burung gagak. Dua gagak hitam dan satu gagak putih. Kita dapat menebak bahwa sosok yang ditampilkan di sampul tersebut adalah Caw dan 3 sahabatnya, Milky, Screech dan Glum. Novel karya Jacob Gray ini memiliki 256 halaman. Walaupun demikian, ceritanya yang sederhana membuat pembacanya akan cepat menyelesaikan novel ini. Aku sendiri membutuhkan waktu 3 hari untuk menyelesaikan novel ini (sebenarnya bisa selesai 2 hari sih). Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini dapat dengan mudah kamu temukan di Toko Buku Gramedia ataupun toko buku lainnya. Harga yang dibandrol mulai dari Rp 78.000 sesuai lokasi, harga yang tergolong murah untuk novel terjemahan.
Menurut aku, pada dasarnya jalan cerita yang dibangun di buku ini sudah sangat bagus. Latar belakangnya, tokoh-tokohnya, konfliknya semua sudah cukup bagus. Tapi, karena aku ada ah penggemar Harry Potter, dan kita tahu kan bahwa Harry juga melalui masa kecil tanpa orang tua. Jadi ketika membaca ini, aku didalam kepalaku terus terngiang-ngiang Harry Potter walaupun tidak ada penyihir yang ditampilkan di novel ini. Alhasil setelah selesai membaca novel ini, aku langsung kayak "yah kurang seru".
Tapi ya itu pandangan aku yang memang seorang Pottermore (penggemar Harry Potter). Buat kalian yang bulan Pottermore bisa beda pandangan tentang buku ini. Jadi menurut aku buku ini patut kamu baca dan kamu koleksi, terutama buat kamu yang emang pecinta buku fiksi ataupun kamu yang suka buku misteri.
Selamat membaca.
Komentar
Posting Komentar